Menyongsong Keamanan Politik: Peran Anak Muda dalam Politik Gagasan di Pilkada 2024

Oleh: Dimas Adi Nugroho (Pegiat KISP, Mahasiswa Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik UGM)

Perdamaian dan keamanan adalah dua aspek mendasar bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Dengan adanya kedamaian, maka manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan nurani mendapatkan ketentraman dalam menjalani kehidupannya. Adanya kedamaian membuat diri manusia menjadi aman, sehingga segala upaya dan aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya berjalan dengan lancar. Begitu pula sebaliknya, tidak adanya perdamaian maka menyebabkan tidak adanya keamanan di dalam diri manusia maupun lingkungan sekitarnya. Seperti yang disampaikan Johan Galtung, seorang bapak perdamaian yang menempatkan bahwa keamanan adalah keadaan dimana tidak adanya kekerasan dan tegaknya keadilan sosial bagi seluruh elemen masyarakat (Galtung, 2018).

Penggunaan istilah keamanan dapat kita kontekstualisasikan dalam berbagai macam konteks kehidupan, termasuk kehidupan berpolitik. Berbicara terkait keamanan dalam konteks kehidupan berpolitik maka sejatinya kita mencoba untuk membicarakan politik sebagai alat untuk mencapai kemashlahatan bersama.

Maka sebaliknya, ketidakamanan politik artinya politik sebagai sebuat alat, sistem dapat menimbulkan kekerasan, kerugian bagi masyarakat. Dinamika iklim politik di Indonesia menjadi gambaran yang cukup komprehensif dalam menguraikan fenomena tersebut. Ketidak-amanan politik di Indonesia dapat kita gambarkan melalui bagaimana politik melalui kontestasi yang digelar digunakan sebagai sarana untuk meraih kepentingan segelintir orang, mengambil hak dan melakukan intimidasi terhadap keberadaan orang lain.

Perubahan pengertian politik menjadi akar penggunaan politik yang mulanya adalah sarana untuk meraih kemaslahatan masyarakat, berubah menjadi sarana untuk mencapai kepentingan tertentu. Dalam konteks di Indonesia, fenomena ketidak-amanan politik dapat kita amati lebih dalam pada maraknya praktik politik uang di tengah masyarakat. Praktik politik uang mengubah konsep politik dalam kehidupan demokrasi sebagai alat koletif untuk sebuah keputusan bersama, menjadi sebuah peristiwa transaksional yang bersifat timbal-balik.

Dampaknya, praktik tersebut merenggut hak sosial masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan dasar, akses pendidikan hingga kesehatan yang layak. Fenomena lainnya dapat dijelaskan melalui maraknya praktik politisasi SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan). Penggunaan politik SARA dilakukan dengan menggunakan unsur-unsur simbolis seperti agama, suku dan etnis sebagai simbol politik untuk mengintimidasi kelompok lainnya. Praktik ini jelas menyalahgunakan politik sebagai alat karena digunakan untuk mengintimidasi kelompok yang berbeda dalam mencapai kepentingannya.

Pentingnya Pemahaman Pilkada Damai dan Politik Gagasan

Kondisi ketidak-amanan politik melalui budaya-budaya di atas mengancam keberadaan masyarakat di dalam sebuah negara dalam berbagai aspek. Untuk mengubahnya, perlu adanya edukasi terhadap generasi muda sebagai tonggak penerus bangsa. Terlebih, Indonesia akan menyelenggarakan Pilkada serentak pada Nomber nanti. Pilkada November nanti menjadi titik tolak untuk merubah iklim dan tatanan politik di Indonesia melalui pengambilan kebijakan yang lebih adil dan berpihak pada masyarakat. Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menjadi cukup penting, sebab Kepala Daerah baik Bupati, Walikota hingga Gubernur cenderung menangani permasalahan-permasalaham mikro yang lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga, mekanisme politik melalui pelaksanaan Pilkada harus dijamin keamanannya secara mutu dan kualitas.

Upaya dalam menyongsong keamanan politik melalui Pilkada penting untuk digawangi oleh kalangan muda. Sebab, budaya akan berubah ketika muncul sebuah budaya baru. Seperti halnya budaya politik dalam kontestasi Pemilihan Presiden atau Kepala Daerah. Budaya negatif seperti money politics, politik SARA dan kampanye dengan unsur-unsur negatif dapat diminimalisir melalui pemahaman nilai-nilai baru terhadap kalangan muda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan Pertama, melalukan pendidikan politik terhadap kalangan muda.

Upaya pendidikan politik menjadi penting, sebab perlu adanya pemahaman secara mendasar dan luas tentang apa itu fungsi politik dalam pengambilan kebijakan di negara ini. Anak muda perlu diajak untuk memahami bagaimana keputusan politik berdampak pada kehidupannya dari segi ekonomi, sosial dan pendidikan. Kedua, pentingnya budaya politik gagasan. Pemahaman akan politik gagasan perlu diterapkan pada kalangan muda dalam merubah budaya politik negatif yang terjadi di tengah masyarakat. Budaya politik negatif seperti money politics, politik SARA dan kampanye-kampanye yang tidak perlu harus diminimalisir. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan budaya politik gagasan dimana para calon yang berkontestasi diukur melalui gagasan yang ditawarkan. Sehingga persaingan politik membentuk budaya yang sehat.

Penulis berupaya menguraikan bagaimana keamanan politik dapat tercipta melalui segitiga perdamaian Johan Galtung dalam konsep perdamaiannya. Galtung menegaskan bahwa keamanan dan perdamaian ideal dapat tercapai melalui tiga aspek yaitu perilaku, sikap dan konteks. Dari aspek perilaku, melalui cara yang diterapkan di atas, keadaan politik yang aman dapat tercapai apabila kandidat dan masyarakat tidak lagi menerapkan praktik money polticis, politik SARA dan cara berpolitik kotor lainnya.

Dari segi sikap, keadaan aman dan damai dalam konteks berpolitik dapat diukur apabila masyarakat dan kandidat yang berkontestasi dapat menilai bahwa praktik tersebut merupakan cara yang salah dan tidak dapat dibenarkan. Dari segi konteks, baik masyarakat maupun kandidat memiliki pemahaman bahwa untuk mencapai keadilan sosial maka diperlukan cara berpolitik yang sehat. Terutama dalam konteks keindonesiaan, cara politik yang menyatu-padukan perbedaan menjadi indikator utama bahwa perbedaan agama, ras dan suku bukan menjadi permasalahan, namun alat untuk bersatu mencapai sebuah kebijakan yang berpihak ke masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *